Rabu, 14 Desember 2016

Tebar 59 Ribu Ikan dan Bibit Mangrove

JawaPos.com – Rangkaian kegiatan menyambut hari jadi Pertamina ke 59 makin marak. Jumat (9/12), managemen PT Pertamina melakukan aksi tebar benih dan penanaman mangrove di Desa Blanakan, Kabupaten Subang. Total ada 59 ribu benih ikan dan 59 ribu bibit pohon sebagai pertanda angka usia PT Pertamina.
SEMRINGAH : Managemen PT Pertamina dan masyarakat saat melepas 59 ribu bibit ikan di lahan yang dikelola warga di Desa Blanakan, Kabupaten Subang kemarin.
 
Selain managemen PT Pertamina, acara tersebut juga dihadiri masyarakat sekitar.
Area Manager CSR & SMEPP Pertamina Jawa Bagian Barat Sri Marjurias menyatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program desa binaan terminal bahan bakar minyak (TBBM) Pertamina Cikampek dan SMEPP Pertamina Jawa bagian barat. Jenis benih yang ditebar adalah ikan bandeng, ikan nila dan udang. Sementara bibit pohonnya mangrove rhizopora

”Ini tujuannyan untuk memberdayakan masyarakat pesisir melalui pengembangan daerah ekowisata yang berbasis pada pelestarian lingkungan. Momentumnya pas dengan HUT Pertamina. Kami rayakan dengan kegiatan-kegiatan penanaman bibit mangrove dan benih ikan serta udang,” ujarnya kemarin.
Selain bibit pohon mangrove, benih ikan dan udang, PT Pertamina juga membagikan lampu kapal dan peralatan jaring untuk nelayan serta bantuan modal bergulir. Luas area yang menjadi program Pertamina adalah sebesar 3 hektar dan merupakan lahan garapan milik Perhutani. Lahan tersebut dikelola oleh warga masyarakat atas seizin dan sepengetahuan Perhutani. Rencananya, pada tahun 2017 luasan area akan bertambah menjadi 7 hektar. 

”Pertamina selalu berupaya menciptakan program pemberdayaan yang berkelanjutan. Tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan tetap berbasis pada kepedulian lingkungan,” katanya.

Warga masyarakat Desa Blanakan pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani tambak. Dengan kehadiran Pertamina diharapkan dapat memberikan pencerahan dan perubahan secara fundamental, terutama terkait peningkatan taraf hidup masyarakat dengan tetap berbasis pada pelestarian lingkungan.
“Kami sangat terbantu. Kami berharap, program ini terus berjalan sehingga kehidupan masyarakat di Desa Blanakan menjadi lebih baik lagi,” kata Kepala Desa Blanakan Suryanto Wibowo.
Sesuai dengan visinya, Pertamina selalu fokus pada program berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Terutama masyarakat yang berada di wilayah operasi Pertamina. Sebagai perusahaan energi berkelas dunia, program pelestarian lingkungan pasti menjadi fokus utama dalam setiap pengambilan keputusan strategis. Pertamina selalu hadir untuk melayani dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara Indonesia. Untuk diketahui, kegiatan tersebut juga dihadiri Tenaga Ahli CSR Pertamina, Komjen (Pol) Purn. Anang Iskandar, dan Heri Santika Permana sebagai Operation Head TBBM Pertamina Cikampek. (bad)

Sumber: Jawa Pos

Tambak Alas Model APS

Foto tambak mangrove model APS
Desain tambak mangrove yang dikembangkan oleh Akademi Perikanan Sidoarjo atau disebut “Tambak Alas Model APS” adalah memanfaatkan fungsi ekosisitem mangrove sebagai biofilter bahan organik dan pencemar serta meningkatkan kesuburan lahan tambak melalui serasah mangrove. Perbandingan luas areal untuk vegetasi mangrove dengan lahan kosong sebagai caren untuk pemeliharaan ikan/udang 60 : 40 % atau 50 : 50 % (lihat Gambar 9). Konsep tersebut memberikan kontribusi yang seimbang antara kebutuhan usaha budidaya perikanan dan perbaikan lingkungan tambak.


Sebagimana tambak ikan/udang pada umumnya, tambak mangrove tersebut terdiri dari pematang, pintu air, saluran petakan (caren) dan plataran. Luas plataran berkisar 50-60% dari luas petakan dan sisanya berupa saluran petakan atau caren. Plataran tambak dibuat pola memanjang (lajur/bedengan) yang dimanfaatkan sebagai area penanaman mangrove. Plataran searah dengan pintu air tambak atau apabila memungkinkan dapat dibangun searah dengan datangnya sinar matahari (timur-barat) sehingga petakan tambak memperoleh sinar matahari secara maksimal.  Luas saluran petakan atau caren tambak alas model APS lebih luas yaitu 40-50% dari luas areal tambak bila dibandingkan dengan tambak tradisonal plus yang hanya berkisar 10-20%. Saluran petakan yang lebih luas tersebut, memungkin kepadatan komonitas (ikan/udang) yang dipelihara dapat ditingkatkan lebih dari Plataran tambak sebagai areal untuk penanaman mangrove, dibangun dengan pola lajur atau memanjang dengan lebar 5-7 meter dan panjangnya disesuaikan dengan panjang petakan tambak atau bentunya dapat disesaikan dengan kondisi lahan tambak. Sedangkan saluran petakan tambak dibuat keliling sepanjang pematang dan pada sisi tengah tambak disesuaikan dengan plataran. Lebar saluran petakan berkisar 5 – 7 meter dengan kedalam 80-100 cm dari dasar plataran tambak. Tanah yang digunakan untuk saluran petakan tambak tersebut dikuduk sedalam kurang lebih 50 cm untuk dijadikan plataran.


Sumber: APS Sidoarjo

Kelompok Tani KUD MBB,Tanam 5 Ribu Pohon di Tambak Alas Blanakan


Suasana penanaman pohon mangrove di Tambak Alas Blanakan, Subang, Minggu (11/12/16).

Subang, Laras Post - Kelompok Tani KUD Mina Bhukti Blanakan (MBB) bersama komunitas Vespa Sepantura Subang melakukan penanaman 5 ribu pohon mangrove di Tambak Alas KUD Mina Bhukti, yang bertempat Dusun Karang Mulya, Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Subang, Minggu (11/12/16).

Penanaman pohon mangrove tersebut merupakan kepedulian terhadap lingkungan khususnya pesisir pantai Blanakan yang kian tergerus abrasi karena ulah oknum masyarakat yang tak peduli lingkungan dan kondisinya pun cukup memprihatinkan.

Ketua Kelompok Tani KUD Mina  Bhukti, Soeryanto Wibowo Bersama Ketua Karang Taruna blanakan (kiri), beserta aktivitas lingkungan lainnya.




Untuk itu pada kesempatan tersebut Ketua Kelompok Tani KUD Mina Bhukti Soeryanto Wibowo mengatakan, acara ini merupakan bukti kepedulian terhadap lingkungan alam sekitar. "Kondisi bibir pantai Blanakan akhir-akhir ini banyak yang mengalami abrasi, ini merupakan upaya pencegahan bencana  di masa yang akan datang,” ucap  Soeryanto Wibowo,

Acara yang dihadiri pula Ketua Karang Taruna Blanakan tersebut dimeriahkan live Music yang dibawakan oleh komunitas musik Regge Pantura Blanakan Subang.

Turut hadir Ketua KUD Mina Bhukti Hj, Karya Jakariah dan seluruh jajarannya serta puluhan warga dalam mau pun luar Blanakan turut andil pada acara tersebut.

"Diharapkan apa yang kami berikan bisa bermanfaat dan membantu untuk semua menciptakan lingkungan masyarakat yang sehat dan sejahtera," pungkas Soeryanto Wibowo lagi .(Sodikin)

Acara penanaman pohon mangrove dimeriahkan live musik regge.










 Sumber: Laraspost

Catatan 2005

Kegiatan konversi ekosistem mangrove menjadi lahan tambak atau lahan pertanian di wilayah Propinsi Jawa Barat telah dilakukan oleh masyarakat setempat puluhan tahun yang lalu (sejak tahun 1957).

Kawasan pesisir pantura Jawa Barat pada tahun 1960-an disebut-sebut masih berupa ekosistem mangrove yang lengkap dengan kekayaan anekaragam hayati dan berbagai jenis fauna.

Namun kini, kawasan tersebut telah memiliki kondisi biofisik yang sangat berbeda. Hamparan petak-petak tambak, dimana ditengah dan di pematang yang mengelilingi petak dari sebagian kecil tambak yang ada masih ditumbuhi beberapa jenis tanaman mangrove, seperti bakau atau api-api sebagai tanaman asli di wilayah tersebut. 


Sumber: Web